Tenaga Kesehatan Harus Siap Menghadapi AEC 2015
Kajen (10/10/2014)=.Sebanyak 650 mahasiswa baru dilingkungan tenaga kesehatan mengikuti kuliah umum yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah bekerjasama dengan STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan. Peserta Kuliah umum terdiri dari STIKES Muhammdiyah Pekajangan selaku tuan rumah, Akademi Kebidanan Harapan Ibu dan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pekalongan.
Kuliah Umum yang bertema “ Transformational Learning untuk pengembangan mutu suberdaya manusia bidang kesehatan di Jawa Tegah dalam rangka AEC 2015”. Dilatarbelakangi adanya isu globalisasi – liberaliasi di kawasan ASEAN dalam bentuk ECONOMIC COMUNITY ((Masyarakat Ekonomi Asia-MEA) yang akan diberlakukan mulai31 Desember 2015 mendatang.
“ Tenaga kesehatan harus siap menghapi AEC 2015 tentu saja dengan menguasai kompetensi yang menuhi standar internasional, juga miningkatkan kemampuan berkomunikasi khususnya bahasa Inggris” ungkap Edi Wuryanto, MKep selaku pembicara yang juga Ketua PPNI Jawa Tengah.
Peran Institusi Kesehatan dan Pemerintah
“ Institusi pendidikan kesehatan harus melalakukan langkah-langkah strategis agar mahasiswa lulusannya mengusai pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang memadai terlebih “persoalan bahasa” yang masih menjadi momok dalam bersaing dengan negara tetangga seperti Singapura, Malayasia, Thailand, dan philipina yang sejauh ini lebih baik dari Indonesia” imbuh mantan Warek II Unimus ini.
Pola pembelajaran yang semula berorientasi kepada Guru/Dosen harus harus mulai digeser dengan pembalajaran yang berorientasi kepada mahasiswa dengan melakukan pembelajaran transformasional. Mahasiswa diharapkan aktif dalam memperoleh ilmu pengetahuan tidak hanya didalam kampus juga diluar kampus. Institusi juga diharapkan memperbaiki mutu pembelajaran klinik yang lebih baik untuk memperoleh pengalaman yang positif.
Dipihak lain, Pemerintah harus menyiapkan regulasi yang baik bagi semua bidang yang terkait dengan AEC 2015 salah satunya bidang jasa kesehatan dimana profesi perawat, bidan, dokter dan dokter gigi termasuk didalamnya agar tenaga kita mempunyai nilai tawar yang baik. Sebagai contoh perawat yang harus memiliki “Council Keperawatan” sebagai amanat UU Keperawatan yang telah disahkan tahun ini, tandasnya.
Peserta Kuliah umum yang memadati Auditorium sangat antusias terlihat dari beberapa pertanyaan yang muncul disesi tanya jawab.
Ketua PPNI Jawa Tengah H. Edi Wuryanto, MKes menyampaikan materi dalam Kuliah umum Kesehatan 2014” Tranformational Learning” di STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan 10/11/2014.